Selasa, 29 Maret 2011

KEGIATAN KUNJUNGAN MAHASISWA STI PSIKOLOGI HARAPAN BANGSA BANDA ACEH DI UPTD RUMOH SEUJAHTRA GEUNASEH SAYANG BANDA ACEH


Pada tanggal 28 Februari – 28 Maret 2011 Mahasiswa STI Psikologi Harapan Bangsa Banda Aceh, semester (Genap) IV Tahun Ajaran 2010/2011 melakukan kegiatan kunjungan lapangan yang dilaksanakan pada mata kuliah Psikologi Dewasa dan Lansia di UPTD Rumoh Seujahtra Geunaseh Sayang Banda Aceh yang berada dibawah naungan Dinas Sosial Kota Banda Aceh, mahasiswa yang melakukan kunjungan lapangan berjumlah 39 orang mahasiswa/I STI Psikologi Harapan Bangsa Banda Aceh.

Adapun tujuan dari kegiatan kunjungan lapangan ini adalah:

Ø  memperkaya pemahaman mahasiswa (baik perdalaman pemahaman maupun kunjungan lapangan) terhadap apa yang sudah  di temukan didalam ruangan secara teori.
Ø  Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mengiplementasikan teori, konsep dan prinsip perkembangan yang terjadi pada masa Dewasa sampai Lansia sehingga dapat memperlakukan diri sendiri serta orang lain secara lebih arif dan proporsional.
Ø  Mengkaji dan melihat serta belajar mengenai dinamika Perkembangan Dewasa dan Lansia secara langsung dalam kehidupan nyata, khususnya di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Banda Aceh.
Pihak UPTD Rumoh Seujahtra Geunaseh Sayang Banda Aceh menyambut dengan gembira tentang pelaksanaan kegiatan kunjungan lapangan yang dilakukan oleh maahasiswa STI Psikologi Harapan Bangsa Banda Aceh, dengan harapan semoga para mahasiswa dapat mengaplikasikasikan teori yang sudah mereka dapatkan dibangku perkuliahan untuk diterapkan di lingkungan, khususnya dapat membantu permasalahan-permasalahan psikologis pada klien yang ada di UPTD Rumah Seujahtra Geunaseh Sayang Banda Aceh.
Para lansia yang ada di UPTD Rumoh Seujahtra Geunaseh Sayang Banda Aceh berasal dari latar belakang yang berbeda, sehingga memiliki permasalahan yang membutuhkan dampingan dari mahasiswa, seperti Lansia mengalami masalah psikososial, yang disebabkan kurangnya pendidikan dimasa muda sehingga sulit membuat pemecahan masalah dalam menghadapi maslah yang terdapat dalam tahap perkembangan lansia, perilaku lansia yang berubah seperti kembali ke anak-anak. Hal tersebut menimbulkan konflik antara sesama penghuni UPTD Rumoh Seujahtra Geunaseh Sayang Banda Aceh serta para lansia sering mengalami keterasingan, kesepian, isolasi sosial serta tidak tahu harus berbuat apa untuk mengisi masa tuanya.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan antara pihak STI Psikologi Harapan Bangsa Banda Aceh dengan UPTD Rumoh Seujahtra Geunaseh Sayang Banda Aceh, dapat menjalin kerjasama dengan baik sehingga untuk kedepannya akan ada kegiatan dari mahasiswa untuk mendampingi para lansia. Para lansia juga sangat merasa bahagia  dengan pendekatan yang dilakukan oleh para mahasiswa sehingga timbul rasa nyaman pada saat mereka berkomunikas dan para mahasiswa juga dapat mengimplementasikan apa yang msudah mereka pelajari.





















Minggu, 13 Maret 2011

PASCA MUSIBAH BANJIR BANDANG DI TANGSE KABUPATEN PIDIE


PASCA MUSIBAH BANJIR BANDANG
DI TANGSE KABUPATEN PIDIE

                Jum’at pagi, warga Banda Aceh dikagetkan dengan berita musibah banjir bandang yang terjadi di Tangse Kabupaten Pidie, pagi itupula saya mencoba menghubungi salah satu teman yang berada disana dan ternyata musibah itu sangat dahsyat dan mereka (warga yang mendapatkan musibah) sangat membutuhkan makanan, dan kain sarung, mendapat kabar tersebut saya dan beberapaadik mahasiswa mencoba mencari bantuan kemasyarakat, dan alhamdullilah dengan waktu yang singkat STI Psikologi Harapan Bangsa Banda Aceh telah mengumpulkan dana.
Sabtu tanggal 12 Maret 2011, jam 10.30, kami dari STI Psikologi Harapan Bangsa Banda Aceh mencoba membawa bantuan yang telah diberikan masyarakat, luar biasa…….., tertegun, mengeleng-gelengkan kepala dan saling mengeluarkan kalimat astaghfirullah hal’azim dari masing-masing saat melihat lumpur sisa tanah longsor.
Bantuanpun diserahkan pada posko dan setelah itu kita meneruskan perjalanan untuk melihat pengungsi, lumayan jauh perjalanan dan sampai ditempat pengungsi kami berhadapan dengan lumpur semata kaki dan disana kami melihat sebagian warga ada yang sedang membersihkan lumpur dan ada sebagian sedang duduk dengan wajah yang murung dan sempat kita menyapa bagaimana kabar mereka, dan dari mulut mereka mengatakan kami tidak tahu untuk sementara harus berbuat apa, karena hasil panen kami hancur dan lahan pertanian kami tidak berfungsi dengan baik, disisi lain kami sempat menyapa dan berfoto dengan anak-anak yang sedang berlarian dengan usia mereka, tampak wajah mereka seperti ada yang kehilangan dan mereka mencoba menghilangkan rasa itu dengan bermain dengan anak yang usia mereka sendiri, dan mereka mengharap dengan begitu rasa sedih dan musibah yang sedang menimpa mereka dapat hilang walau sesaat.
Kami mencoba meneruskan perjalanan, namun sayang langkah kami tertahan saat melihat sisa bencana dan lumpur sedada laki-laki masih menutupi kampong yang diujung, dan ternyata warga yang masih terjebak belum mampu diefakuasi karena kondisi. Sekalilagi kami tertegun dan sempat menarik napas panjang, karena jembatan penghubung terputus dan juga jalan terputus, sehingga kita tidak tahu apa dan bagaimana kondisi warga diujung tersebut. Kawasan yang masih terperangkap tersebut bisa ditempuh lebih kurang 10 kilometer dari pinggiran jalan.
Hanya doa dan harapan kami kepada yang maha pencipta, agar musibah yang serupa tidak terjadi lagi, mari kita saling peduli dengan lingkungan dan mari kita merawat lingkungan kita bersama, dari yang kecil kita memperhatikan jauh lebih baik.

STI Psikologi Harapan Bangsa Banda Aceh mengucapan terimakasih  kepada  warga yang telah membantu bencana tanah longsor di Tangse Pidie:

1.       Masyarakat kota Banda Aceh
2.       Ibu  Hausmini Sulaiman Abda
3.       Ibu Ismayani
4.       Ibu Mimi Novita
5.       Ibu Ermaiza dkk

























KORBAN BANJIR TANGSE MULAI SAKIT-SAKITAN

     Berita  di Tangse Pidie dilaporkan mulai sakit-sakitan, terutama anak anak diserang demam, gatal-gata, dan tidak sedikit korban banjir ada yang kakinya terkena barang tajam yang dikhawatirkan infeksi

Labels